Sabtu, 21 Februari 2009

Produksi Beras Tak Merata

Produksi Beras Tak Merata


dikutip dari alumni-ipb.or.id
Thursday, 29 January 2009
HA IPB - Produksi beras Indonesia tidak merata jika ditinjau secara wilayah dan dikaitkan dengan jumlah penduduk. Akibatnya pemerintah dituntut mengelola persediaan beras secara baik dan benar. Hal itu dikatakan ekonom senior dari Cetre for Strategic of International Studies (CSIS), Pande Radja Silalahi di Jakarta, Rabu (28/1). Menurut Pande, ketidak merataan produksi per wilayah yang dikaitkan dengan jumlah penduduk mengharuskan Indonesia mengelola persediaan berasnya secara baik dan benar. Pengelolaan harus mencapai sasaran ganda. "Yaitu, memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang relatif stabil, dan dapat memetik manfaat yang terjadi di pasar dunia," tuturnya.

Untuk itu, Bulog harus mampu memelihara persediaan yang sesuai dengan kebutuhan daerah di wilayah tertentu. Artinya, tidak hanya meliputi tersedianya dana untuk membeli beras untuk keperluan stok tetapi juga kemampuan penyediaan gudang penyimpanan yang dikaitkan dengan wilayah pelayanan.

Pande mengingatkan bahwa sering dikemukakan persediaan beras mencukupi kebutuhan untuk beberapa bulan, tetapi bila ditelaah lebih jauh yang sering terjadi sebagian besar persediaan berada di lokasi wilayah yang justru surplus beras dan bukan sebaliknya. "Masalah ini perlu dipahami oleh semua pihak, utamanya pemgambil keputusan agar kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) bisa dilaksanakan di seluruh wilayah negeri ini, tanpa ada perbedaan yang berarti," katanya.

Menurut Dirut Bulog Mustafa Abubakar, kapasitas gudang mencapai 4 juta ton baru, tetapi baru terpakai sekitar 2 juta ton. Karena itu, pemerintah dapat mengoptimalkan kekuatan jaringan tersebut untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Pada 2009 ini, Bulog fokus pada penguatan stok beras dalam negeri. Bulog harus konsentrasi penuh pada pencapaian target pengadaan beras dalam negeri sebesar 3,8 juta ton," katanya.

Mustafa mengatakan, pihaknya selain berkonsentrasi penuh pada pencapaian pengadaan beras dalam negari dengan target tidak impor beras, juga akan melakukan pembenahan internal. Buktinya, pada tahun 2008 Bulog tidak impor beras, meski ditugaskan oleh pemerintah untuk impor beras jika cadangan menipis atau kurang," tambahnya.

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/

Tidak ada komentar:

Bookmarks