Minggu, 30 November 2008

Ibu Barrack Hessein Obama, Antropolog ANN dunham, , masih sepupu Jauh Harry S Truman dan George Bush

Antropolog Ann Dunham, Ibu Barack Obama


Jakarta (ANTARA News) - Keberhasilan seseorang menjadi presiden, biasanya tak lepas dari peran ibu yang membesarkan dan mendidiknya, termasuk presiden terpilih Amerika Serikat (AS) ke-44, Barack Hussein Obama, yang merupakan presiden "Afro-America" kedua setelah Abrahan Lincoln.

Wikipedia, the Free Encyclopedia, menyebutkan ibu Obama dilahirkan dengan nama Stanley Ann Dunham pada 29 November 1942, di Fort Leavenworth, Kansas, AS, dan meninggal dunia pada 7 November 1995, di Honolulu, Hawaii, AS, akibat penyakit kanker.

Stanley Ann Dunham yang kemudian dikenal dengan Ann Dunham dan kemudian Ann Obama, merupakan antropolog AS dengan spesialisasi di bidang pembangunan pedesaan.

Dunham melewatkan hidupnya selama belasan tahun di Mercer Island, dekat Seattle, Washington, dan menghabiskan sebagian besar masa tuanya di Hawaii. Anaknya, Barack Obama, adalah presiden terpilih Amerika Serikat.

Dalam wawancara, Obama menilai ibunya sebagai "tokoh yang dominan dalam pembentukan karakternya di masa kecilnya ... Nilai-nilai yang diajarkan kepadanya terus menjadi pegangan saat ia terjun di dunia politik".

Stanley Ann Dunham dilahirkan di Fort Leavenworth, Kansas, sementara ayahnya berdinas di militer AS. Dia diberi nama demikian karena ayahnya menginginkan anak lelaki.

Ia dikenal dengan nama Stanley sebagai seorang anak yang berusia belasan tahun dan "menanggung godaan penghinaan, tetapi menerima nama itu dengan patuh di sekolah tinggi, dengan meminta maaf untuknya setiap saat ia memperkenalkan dirinya di sebuah kota", kata sebuah profil di majalah Time.

Tetapi, tambah artikel itu, "di sekolah dia mulai memperkenalkan dirinya dengan nama "Ann".

Kedua orang tuanya, Madelyn Payne dan Stanley Dunham, bertemu di Wichita, Kansas, dan menikah pada 5 Mei, 1940. Dari kedua orang tuanya, anak tunggal itu berdarah Inggris, Irlandia, Jerman, dan Cherokee. Dunham sepupu jauh dari Wakil Presiden Dick Cheney, George Bush, dan Harry S. Truman.


Bertemu Obama Senior

Setelah serangan Pearl Harbor, ayahnya berdinas di militer dan ibunya di sebuah perusahaan pesawat terbang Boeing di Wichita. Pada akhir Perang Dunia II, ia berpindah dengan kedua orang tuanya ke California, Texas, and Seattle, Washington, yang mana ayahnya seorang penjual perabot rumah tangga, sedangkan ibunya wakil presiden bank.

Keluarganya berpindah ke Mercer Island, Washington, pada tahun 1956, sehingga Ann yang berusia 13 tahun dapat bersekolah di Mercer Island High School yang baru dibuka. Di sana, para guru, Val Foubert dan Jim Wichterman mengajarkan pentingnya norma-norma sosial yang menantang serta mempermasalahkan penguasa. Dunham mengambil pelajaran dengan seksama; "Ia merasa tak perlu hingga atau menikah atau mempunyai anak."

Seorang sahabat mengingatnya sebagai "cara yang secara intelektual lebih matang daripada kami dan sedikit lebih dewasa. Seorang sahabatnya di sekolah menengah atas melukiskannya: "Jika anda prihatin terhadap sesuatu yang salah di dunia, maka Stanley akan mengetahuinya terlebih dahulu. Kami adalah liberal sebelum kami tahu apa itu liberal." Dan para sahabat lainnya menyebutnya "Wanita yang orisinal".

Pada tahun 1960, setelah ia lulus dari sekolah menengah atas, keluarga Dunham berpindah ke Hawaii untuk menjalankan bisnis ayahnya di negara bagian itu, dan ia masuk ke University of Hawaii di Manoa.

Ia bertemu Barack Obama, Sr., seorang mahasiswa asal Nyang`oma Kogelo di Kenya dan mahasiswa pertama Afrika di perguruan ini, di kelas bahasa Rusia di University of Hawaii. Ia dinikahi oleh Barack Obama Sr., pada 2 Februari, 1961 di Maui, Hawaii "meskipun ditentang kedua orang tua kedua pihak".

Istri lain Obama Sr., Kezia, menyetujuinya mengawini seorang istri kedua, untuk menjaga adat suku, walaupun Ann tak mengerti bahwa suaminya itu telah menikah.

Pada 4 Agustus, 1961, pada usia 18, ia melahirkan anak pertamanya, di Honolulu, yang diberi nama, Barack Obama II. Pada akhir bulan itu, ia mengunjungi teman-teman lamanya di negara bagian Washington dengan bayinya.

Dunham meninggalkan sekolah untuk merawat bayinya, sementara Obama Sr. menyelesaikan kuliahnya. Ia lulus dari University of Hawaii pada Juni 1962 dan diberi beasiswa untuk studi di Kota New York sambil ia dapat membantu keluarganya, tetapi ia menolaknya karena lebih suka kuliah di Universitas Harvard yang lebih bergengsi. Ia menuju Cambridge, Massachusetts, dimana ia akan mulai melanjutkan studi di Harvard pada musim gugur.

Ibu dan anak kembali ke Seattle, tempat ia mendaftar studi di University of Washington baik sebelum atau setelah suaminya meninggalkan Hawaii. Kemudian, Dunham berpindah kembali ke Hawaii dan mengajukan perceraian di pengadilan di Honolulu pada Januari 1964.

Obama Sr. tak menyetujuinya, dan perceraian dikabulkan. Obama Sr. meraih gelar Master (MA) di bidang ekonomi dari Harvard pada tahun 1965 dan hanya melihat anaknya sekali lagi, pada tahun 1971, ketika Barack berusia 10 tahun.


Bertemu mahasiswa Indonesia

Dunham bertemu seorang mahasiswa Indonesia, Lolo Soetoro (1936-1987), di East-West Center di kampus University of Hawaii. Mereka menikah pada tahun 1967 dan berpindah ke Jakarta, Indonesia, setelah era Orba

Lolo Soetoro bekerja sebagai konsultan pemerintah dengan Mobil Corporation, perusahaan minyak internasional yang bermarkas di AS. Soetoro dan Dunham mempunyai anak perempuan, Maya Kassandra Soetoro, pada 15 Agustus, 1970.

Di Indonesia, Dunham menambah pendidikan anak lelakinya dengan kursus koresponden dalam bahasa Inggris, tulis menulis dari Mahalia Jackson, dan pidato oleh pejuang hak-hak asasi, Dr. Martin Luther King Jr.

Ia lebih suka mengirimkan Obama yunior ke Hawaii daripada tinggal di Asia bersamanya, meskipun keputusannya membuatnya menderita. Pekerjaan Madelyn Dunham sebagai wakil presiden Bank of Hawaii membantu pembayaran di Punahou School, dengan beberapa bantuan dari beasiswa.

Pada tahun 1970-an, Dunham ingin kembali bekerja, tetapi Soetoro menginginkan lebih banyak anak. Ia pernah mengatakan bahwa ia menjadi lebih Amerika ketika ia menjadi lebih Jawa.

Ann Dunham meninggalkan Soetoro pada 1972, kembali ke Hawaii dan bersatu kembali dengan anak lelakinya, Barack selama beberapa tahun.

Soetoro dan Dunham kadang-kadang bertemu di tahun 1970-an ketika Dunham kembali ke Indonesia untuk melakukan kerja ilmiahnya, tetapi tak tinggal bersama lagi. Mereka bercerai pada tahun 1980, pada waktu itu ia mulai menggunakan nama Ann Dunham Sutoro, dengan ejaan modern nama keluarga mantan suaminya.

Dunham tak menjauhkan dari dua mantan suaminya, dan mendorong anak-anaknya berhubungan dengan ayah-ayahnya. Ia kembali kuliah di Honolulu pada tahun 1974, sambil membesarkan Barack dan Maya.

Ketika Dunham kembali ke Indonesia untuk melakukan kerja ilmiah pada tahun 1977 dengan Maya, Barack memilih tak pergi, yang lebih menyukai menyelesaikan sekolah menengah atas di Amerika Serikat.

Menjadi seorang penenun, Dunham tertarik pada industri pedesaan, oleh karena itu, ia berpindah ke Yogyakarta, pusat kerajinan Jawa. Pada tahun 1992 ia meraih doktor di bidang antropologi dari University of Hawaii, di bawah bimbingan Prof. Alice Dewey, dengan disertasi berjudul "Peasant Blacksmithing in Indonesia: Surviving and Thriving Against All Odds".

Dunham kemudian berkarir di bidang pembangunan pedesaan yang memperjuangkan kerja dan mikro kredit para wanita untuk orang-orang miskin di dunia, dengan bank tertua di Indonesia, United States Agency for International Development (USAID), Ford Foundation, Women`s World Banking, dan sebagai seorang konsultan di Pakistan.

Ia bergaul dengan para pemimpin dari berbagai organisasi yang mendukung hak-hak asasi Indonesia, hak-hak wanita, dan pembangunan "akar rumput".

Pada tahun 1994, Ann Dunham didiagnosa terkena kanker indung telur; ia kembali lagi ke Hawaii untuk tinggal dekat ibunya yang janda. Ia meninggal di sana pada tahun 1995 pada usia 52.

Setelah upacara pemakaman di University of Hawaii, Barack dan saudara tirinya, Maya, menaburkan abu Ann di Lautan Pasifik di selatan Olahu. (*)


COPYRIGHT © 2008

Tidak ada komentar:

Bookmarks